Apa yang dimaksud denqan Depresi.

Tingkatan Depresi
1. Depresi Mayor
Depresi Mayor tampak dalam beberapa gejala yang saling berkaitan dan sangat berpengaruh pada kemampuan seseorang dalam bekerja, tidur, selera makan, dan keinginan untuk menikmati hidup. Gejala-gejala ini juga dapat mengakibatkan terganggunya psikologis seseorang dan turunnya semangat dalam menjalani kehidupan.Ciri khusus dari gejala depresi ini adalah meningkatnya kondisi depresi seseorang pada pagi hari dan mulai menurun ketika tengah hari. Jenis depresi yang sangat berat ini bisa saja terjadi sekali atau dua kali atau bahkan berkali-kali dalam kehidupan seseorang.
2. Distimia
Distimia adalah jenis depresi yang lebih ringan dari sebelumnya. Yaitu gejala-gejala kronik jangka panjang pada diri seseorang namun tidak sampai menghancurkan kehidupannya. Dimana kondisi depresi ini hanya akan membuat seseorang tidak mampu melakukan pekerjaannya semaksimal mungkin dan juga membuatnya tidak bisa merasakan kenikmatan dan kebahagiaan hidup. Terkadang seseorang yang mengalami distimia akhirnya akan meningkat sampai ke depresi mayor..
3. Depresi Bipolar
Jenis depresi ini disebut sebagai depresi bipolar karena kondisi depresi (kemurungan) yang dialami terkadang diselingi dengan perubahan mood drastis yang dinamakan "periode mania" (berlebihan). Perubahan yang terjadi terkadang begitu cepat dan drastis, namun kebanyakannya terjadi secara berangsur-angsur.
Ketika seseorang dalam kondisi “mania“, semua gejalanya sangat jelas terlihat. Dimana kondisi ini sangat berpengaruh pada pola pikir dan kemampuan seseorang untuk menjaga tingkah lakunya di lingkungan sosial. Sehingga perilakunya dalarn kondisi tersebut akan menimbulkan permasalahan ataupun merugikan orang lain. Misainya saja, terkadang orang yang mengalami periode mania ini bisa saja dengan mudah membeli barang atau pun menjualnya dengan harga yang tidak masuk akal. Atau bisa juga ia akan melakukan hal- hal lain yang tidak diminta ataupun diharapkan sama sekali
Bagaimana Zakat Mengobati Depresi?
Dr. Ahmad Sameh mengatakan, "Menunaikan zakat akan membuat seorang muslim rnau memikirkan orang lain, Ia pun menjadi disibukkan dengan pikiran bagaimana membantu dalam menyelesaikan masalah orang lain. Kondisi ini mampu mengeluarkan seseorang dari rasa tedsoliasi dari lingkungannya yang merupakan salah satu penyebab munculnya depresi.
Demikian pula ketika seseorang sibuk dengan kegiatannya mengurus penyaiuran harta zakat kepada mereka yang berhak dan terus berpikir bagaimana membantu menyelesaikan masalah mereka, maka aktivitas seperti ini bisa menjadi sarana pengobatan yang efisien dalam menangani kasus depresi!. (Dr. Jamal Muhammad Az-Zaki)
0 comments:
Post a Comment