Bila hari ini kita ditanya“dimanakah negeri kincir angin berada?”. Tentu kita akan serempak menjawab “Negeri Holland atau Belanda yang terletak di Eropa”.
Bagaimana jika ada yang mengatakan bahwa
Baghdad dulunya adalah negeri kincir angin, bahkan sebelum orang
belanda tahu bahwa alat semacam itu bisa dibuat. Tentu sulit mencari
orang yang mendukung pendapat ini sekarang.
Empat dari Lima literatur yang berkaitan
dengan sejarah asal muasal kincir angin menyebutkan bahwa kincir angin
muncul pertama kali di Eropa sekitar abad 12. Beberapa situs yang memuat
sejarah kincir angin seperti Dannish Wind Mill atau Wind Mill World
mencatat bahwa Eropa mengenal kincir angin setelah mereka berinteraksi
dengan kaum muslimin dalam perang salib.
Literatur lain yakni Illustrated History of Wind Power Development
menyebut kincir angin Persia sebagai rancangan paling tua di dunia.
Tekhnologi ini mulai dipakai bangsa muslim untuk menggiling gandum atau
memompa air sejak sekitar tahun 644 M, demikian ditulis dalam buku The Muslim Heritage in Our World terbitan Foundation for Science Technology and Civilisation, Inggris.Dalam salah satu acara What Ancient Did for Us di televisi BBC pernah ditayangkan pula bentuk replika dari kincir angin paling kuno di dunia ini.
Sebagaimana diterangkan Forbes R.J. (1965), dalam buku ‘Studies in Ancient technology’; vol II, Leiden, E.J Brill. Seseorang datang dari Parsi atau persia menghadap Khalifah Umar bin Khattab radiallahu’anhu. Peristiwa ini berlangsung sekitar sepuluh tahun setelah Umar menjadi Khalifah. Orang ini mengaku dapat membuat kincir yang digerakkan dengan tenaga angin. Sang Khalifah langsung memerintahkan orang ini melaksanakan proyeknya dengan biaya pemerintah.
Seorang geografer muslim Al-Mas’udi yang hidup sekitar abad ke-10 menamai wilayah, tempat awal berkembangnya kincir angin ini dengan ‘negeri angin dan pasir’. Yakni di sekitar Propinsi Sistan di wilayah Parsi.
Dengan arahan yang kuat dari imajinasinya, muslimin pada masa itu dapat mengekstrak energi dari angin yang tak terlihat. Hal ini tentu dimungkinkan juga oleh kondisi gurun sendiri, dimana angin berhembus hanya dari satu arah saja selama 120 hari dalam setahun.
Pengetahuan menangkap energi angin adalah bahan dasar ilmu yang telah diekspor dari masa kekhalifahan islam ke seantero dunia hingga masa sekarang. Sampai hari ini kincir angin untuk menggiling gandum dan memompa air masih dapat ditemui di benua Eropa dan Amerika. Bahkan dalam bentuk tekhnologi modern, prinsip kerja terbalik dari kincir angin kita temui pada baling-baling helikopter yang mampu menerbangkan beban-beban berat hingga bermil-mil jaraknya.
Jadi, ternyata islam yang pertama kali memanfaatkan energi dari putaran kincir angin dan memperkenalkannya pada dunia. Dan ternyata pula negeri kincir angin itu adalah Baghdad pada mulanya. Wallahua’lam.
Keterangan gambar :
prinsip kerja kincir angin muslim pertama dibuat 644M
replika kincir angin muslim
setelah 500an tahun (sekitar abad ke-12) bangsa eropa kemudian mengenal kincir angin
baling-baling helikopter menerapkan prinsip kerja kincir angin
0 comments:
Post a Comment