Peraih Nobel Perdamaian Tahun 2011: Jilbab, Pakaian Paling Beradab

Posted by Majalah Online on Monday, 30 December 2013




Suatu saat, para wartawan mempertanyakan tentang hijab yang dikenakan oleh Tawakkul Karman, wanita Arab pertama yang memenangkan hadiah Nobel Perdamaian (tahun 2011). Dikatakan, pakaian hijab tersebut tidak sebanding dengan tingkat intelektual dan pendidikannya.
Merespon pernyataan para wartawan, Tawakkul Karman menjawab, “Manusia di zaman purba berpenampilan hampir telanjang, dan ketika tingkat intelektualitas manusia makin berkembang, ia mulai menggunakan pakaian. Bagaimana saya hari ini dan apa yang saya pakai hari ini merupakan pemikiran dan peradaban tertinggi yang sudah dicapai manusia dan bukan kemunduran. Adapun membuka busana itu kembali adalah kemunduran yang akan membawa manusia kembali ke zaman purba," tandasnya seperti dikutip dari themuslimtimes.org.
Tawakul Karman merupakan seorang jurnalis, politisi, sekaligus aktivis HAM wanita. Muslimah asal Yaman ini merupakan anggota senior sekaligus anggota Dewan Syuro Partai Islam Al Ishlah Yaman. Pada tahun 2011, ia menjadi wanita pertama Arab dan orang termuda yang pernah meraih Nobel Perdamaian dan wanita Muslim kedua yang meraih Nobel.
Meraih Nobel pada usia 32 tahun, Karman menjadi pemenang Hadiah Nobel Perdamaian termuda. Dia lahir pada 7 Februari 1979. Lebih muda dari Mairead Maguire yang lahir 27 Januari 1944, yang merupakan penerima penghargaan pada tahun 1976 yang sebelumnya memegang rekor peraih Nobel Perdamaian termuda.

Sebelum Karman, pada tahun 2003, seorang wanita Muslim asal Persia bernama Shirin Ebadi dinobatkan sebagai wanita Muslim pertama yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian. Karman juga mencetak prestasi sebagai wartawan perempuan ketiga yang dianugerahi Nobel setelah Bertha von Suttner pada tahun 1905 dan Emily Greene Balch pada tahun 1946.
Sebelum tahun 2004, Tawakul Karman mengenakan cadar (niqab), namun kemudian ia melepas cadarnya karena menganggap cadar bukan bagian dari kewajiban pakaian Islam tetapi hanya budaya Arab. Meskipun melepas cadar, ia tetap mengenakan jilbab dan kemudian aktif dalam kegiatan sosial dan politik.
Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu." (Al Ahzab:59). [mzf]

Blog, Updated at: 11:21

0 comments:

Post a Comment

https://member.idwebhost.com/aff.php?aff=5263
Dapet Duit Dari Twitter 160x600
Powered by Blogger.

Popular Posts