Dan apabila
Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia dan membelakang
dengan sikap yang sombong; dan
apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa. ( QS.17 : 83 )
Jujur atau tidak jujur ke dua sifat di atas ada dan melekat dalam jiwa
kita, ketika mendapat kebahagian, kesenangan manusia aka cenderung lupa namun
jika terbentur kesusahan, kesulitan ia akan berputus asa, menyalahkan kondisi,menyalahkan
diri sendiri dan bahkan menyalahkan Allah. Namun yang kita
soroti dari materi ini tentang Putus Asa
dan Obatnya belum menyoroti tentang kesombongan.....
Dari ayat di atas kita mengetahui
sebab musabab mengapa manusia bisa putus asa, sebab nya tak lain ialah “ ditimpa kesusahan “ atau ditimpa masalah, biasanya masalah itu
ialah masalah yang tak kunjung selesai yang akhirnya membuat kita merasa penat
dengan masalah tersebut dan akhirnya stres dan putus asa.
Steven Covey
pernah mengangkat segelas air dan bertanya
kepada para mahasiswanya: “ seberapa
berat menurut anda kira-kira segelas air ini ?” para mahasiswa menjawab mulai
dari 200 sampai 500 gram .
Steven
covey mengatakan ini bukan masalah berat absolutnya (gelasnya red..) tapi tergantung berapa lama saya
memegangnya, “
Jika saya memegangnya
selama satu menit, tidak ada masalah. Jika saya memegang selama 1 jam, lenga
kanan saya akan sakit dan jika saya memegangnya satu hari penuh, mungkin anda
harus memanggilkan ambulan untuk saya ..
Salah
satu untuk mengatasi masalah stress yaitu menyelesaikan masalah itu sendiri di
samping itu solusinya ialah seperti apa yang Rasulullah sebutkan ini :
"Hiburlah
hatimu pada saat-saat tertentu." (maksudnya, adalah hiburan yang tidak melanggar
norma agama dan akhlak). (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)
Salah satu dari
hiburan itu adalah seperti apa yang di katakan oleh Dr.aidh
Al Qorni berikut ini.
Keluarlah
dari rumah, lalu perhatikan apa yang ada di sekitar Anda, di depan mata Anda,
dan di belakang Anda! Dakilah gunung-gunung, jamahlah tanah di lembah-lembah,
panjatlah batang-batang pepohonan, reguklah air yang jernih, dan ciumkan
hidungmu atas bunga mawar! Pada saat-saat yang demikian itu, Anda akan
menemukan jiwa Anda benar-benar merdeka dan bebas seperti burung yang berkicau
melafalkan tasbih di angkasa kebahagiaan. Keluarlah dari rumah Anda, tutup
kedua mata Anda dengan kain hitam, kemudian berjalanlah di bumi Allah yang
sangat luas ini dengan senantiasa berdzikir dan bertasbih.
Marilah sekali-kali
kita membaca al-Qur'an di tepi-tepi sungai, di pinggiran hutan yang rimbun, di
antara burung-burung yang sedang berkicau membaca untaian puisi cinta, atau di
depan gemericik aliran air sungai yang sedang mengisahkan perjalanannya dari dari
hulu ke hilir.
Menjelajahi
pelosok-pelosok negeri merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan. Bahkan,
para dokter sudah banyak merekomendasikan kepada mereka yang sedang stres
menghadapi suatu persoalan dan tertekan oleh beratnya beban hidup, agar melepaskan
semua itu dengan berjalan ke tempat-tempat indah yang tak pernah ia kunjungi.
Karena itu, marilah sesekali kita berjalan menjelajah pelosok negeri untuk
mencari ketenangan, bergembira, berpikir, dan sekaligus menghayati ciptaan
Allah yang sangat luas ini.
{Dan, mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Rabb
kami tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci
Engkau."} (QS. Ali 'Imran: 191)
Mengurung diri
dalam kamar yang sunyi bersama kekosongan yang membahayakan merupakan cara
ampuh untuk bunuh diri. Kamar Anda bukanlah alam semesta. Dan Anda biikan
manusia satu-satunya di alam ini. Karena itu, mengapa Anda harus menyerahkan
diri kepada "pembisikpembisik" kesusahan dan kesedihan?
0 comments:
Post a Comment