3.Orang Bergelar Kuliah Tanpa Kuliah

Posted by Majalah Online on Friday 3 May 2013


Mereka adalah para profesor dan doctor namun mereka hanyalah orang yang lulusan SD, SMP malah ada yang belum sekolah , mereka cermin dari kesungguhan , siapa mereka ? kami yakin bukan hanya 3 orang ini saja melainkan masih banyak yang lainya ratusan atau bahkan ribuan , tapi semoga 3 ini bisa mewakili nya.Mereka Ialah

 1.Buya Hamka Buya adalah panggilan untuk orang minangkabau yang berasal dari kata bahasa arab abi , abunya yang bermaksud Ayahku atau seorang yang di hormati , sedangkan Hamka adalah singkatan dari nama Aslinya _ Haji Abdul Malik Karim Amrullah , jadi jelasnya ketika orang – orang minangkabau memanggilnya Buya Hamka berarti mereka tak lain adalah memanggil dengan panggilan Ayahku Haji Abdul Malik Karim Amrullah. Lahir pada 17 – februari -1908 di Minanjau, Tanjung Raya, Kabupaten Agam Sumbar dari pasangan H.Abdul Karim Bin Amrullah & Siti Shafiyah Tanjung. Ia ( Buya Hamka) Adalah orang yang bergelar Profesor dan Doctor serta seorang penulis yang produktif. Tafsir Al-azhar (5 jilid ), Novel Tenggelamnya kapal Van Der Wijk, Di bawah lindungan Ka’bah ( Yang beberapa waktu lalu di filmkan ) dan Merantau ke Deli, Revolusi pemikiran, Revolusi Agama, Agama dan Demokrasi, Adat Minangkabau Menghadapi Revolusi, Dari Lembah Cita – Cita. Selain penulis dan pemikir ia juga berkiprah sebagai seorang Ustadz, Politikus, Aktivis islam. Namun siapa sangka Gelar serta kemampuanya di semua bidang yang ia geluti ia peroleh bukan dari bangku pendidikan Formal sekelas kuliah, dia hanya bersekolah di Sekolah Dasar ( SD) Maninjau selama dua tahun, ketika usia 10 tahun ayah nya mendirikan sumatera thawalib disitu Hamka mempelajari Agama dan bahasa Arab melalui sebuah perpustakaan Engku Datuk Sinaro dan Engku Zainudin. Keilmuan dan kemampuanya di peroleh dari belajarnya secara otodidak / belajar sendiri. Sekali lagi ia bukan jebolan universitas, bukan pula perguruan tinggi dan juga tidak pernah mengenyam pendidikan SMP & SLTA, Hamka melakukan otodidak mempelajari berbagai disiplin ilmu di antaranya filsafat, sastra, sejarah, sosiologi, politik baik islam maupun barat, dengan kemahiran bahasa arab yang tinggi ia menyelidiki karya ulama dan pujangga di timur tengah, selain karya orang-orang timur tengah ia juga menyelediki karya sarjana perancis, inggris dan jerman. Selain itu ia sering mengadakan dialog dengan tokoh – tokoh terkenal seperti H.O.S . Cokro aminoto dll. Dalam karier politik nya pada th 1925 ia masuk menjadi anggota Sarekat Islam ( SI ) Dan ikut menyertai gerilya di dalam hutan medan dan berpidato menentang kembalinya belanda ke Indonesia, 1947 di angkat menjadi ketua Barisan Pertahanan Nasional, lalu juga bergabung ke Masyumi ( Majelis Syuro’ Umat Islam) Tahun 64-66 Hamka di penjarakan oleh Soekarno karena di tuduh bekerja sama dengan malasya dan banyak bersebrang pendapat dengan Soekarno, di dalam penjara itulah Hamka menulis tafsir Al-azhar. Ia juga seorang jurnalis di berbagai media seperti, majalah kemajuan masyarakat, majalah Al-Mahdi dan gema Islam dan masih banyak yang lainya. Hal di atas membuktikan betapa seorang Hamka adalah orang yang sungguh-sungguh dan konsisten dalam apa yang ia pelajari maka wajarlah ketika “ pada tahun 1958 buya Hamka mendapat gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Al-azhar Cairo Mesir lalu gelar Doctor yang sama oleh Universitas kebangsaan Malasya pada th 1974 , lalu gelar profesor dari Universitas Prof.Dr.Moestopo. Beliau menghembuskan nafas terakhir nya pada tgl 24 juli 1981 (73 th ) Walau beliau telah tiada karya – karya nya masih hidup sampai sekarang , bahkan buku sastra nya tersebar di sekolahan sekolahan Malasya dan Singapura



2. Ajip Rosidi




 :
satu hal yang patut kita contoh dari Bp Dr.Ajip Rosidi adalah kejujuranya, pasalnya dia menolak ikut ujian karena waktu itu beredar kabar bocornya soal-soal ujian. Tidak jadi ikut ujian, karena ingin membuktikan bisa hidup tanpa ijazah. Walaupun ia tidak lulus dari sekolah menengah namun manusia yang lahir pada 31 januari 1938 di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat ini di angkat  menjadi guru BESAR  tamu di Osaka Gaikokugo Daigaku ( Universitas Bahasa Asing Osaka ) sambil mengajar di Kyoto Sangyo Daigaku (1982-1996) dan Tenri Daigaku ( 1982-1996)  pada tanggal 31 Januari 2011 ia menerima gelar Doctor Kehormatan dari Fakultas Sastra  Universitas Padjajaran.

            Pada usia yang ke 17 buku nya yang berjudul  * Tahun – Tahun Kematian * di terbitkan. Karya – Karya tulisnya nya banyak yang di terjemahkan dalam Bahasa China , Belanda , Inggris , Jepang , Kroatika , Rusia dll.
            Setelah pensiun ia menetap di desa Pambelan, Kecamantan, Mungkid, Magelang, Jateng. Meskipun demikian ia masih aktif  mengelola beberapa lembaga nonprofit seperti yayasan Kebudayaan Rncage dan Pusat studi sunda . 

3.Sayyid Thoba Thoba’i



Agar tidak bosan maka di Biografi Orang hebat yang terakhir ini bukan berasal dari Indonesia melainkan dari Negeri Iran, dia di juluki  * The Amazning Child * atau anak ajaib. Dalam kehidupanya ia menyampaikan keinginan – keinginan nya dengan menggunakan ayat- ayat Al- Qur’an, dia juga dapat menghubungkan  satu ayat Al-Qur’an dengan Ayat Qur’an yang lainya, dia juga menjawaab pertanyaan – pertanyaan yang di lontarkan kepada nya dengan ayat Al-qur’an, dia hafal seluruh Al-Qur’an, dan juga Hafal arti dari Al-Qur’an dalam usia nya yang masih kecil yaitu usia 5,5 th  anak kelahiran Iran 16 – februari – 1991 ini mendapat gelar Doctor  pada usia 7 tahun dari “Hijaz College Islamic University Inggris” dia menjalani ujian selama 210 menit, ujian yang di ikuti meliputi lima bidang, menghafal Al-Qur’an dan menerjemahkan kedalam bahasa ibu nya ( Persia ), menerangkan topik ayat Al-qur’an, menafsirkan dan menerangkan ayat Al-qur’an dengan ayat yang lainya, bercakap – cakap menggunakan ayat Al-qur’an, dan menerangkan ayat Al-qur’an dengan menggunakan metode isyarat.
Dalam ujian itu seorang jama’ah yang hadir langsung mengangkat tangan dan bertanya, dengan membaca sebuah ayat “Wa atainahul shabiyya ...”  lalu ayah nya membacakan ulang dan berkata ayat ini di surat apa ? dengan spontan husein menjawab “   surah maryam “
juz berapa ? “juz 16 “
terletak di halaman berapa dalam surah maryam ?  halaman pertama  jawab anak itu “
Masih di tanya lagi “ Apa arti ayat tersebut “
Di jawab  dan Kami telah anugrahkan hukum kepadanya ketika masih dalam gendongan “
Ahsantum  !...... alias_ Bagus ...! kata sang ayah .
Di kesempatan yang lain ayah nya berkata ...Dalam AL-Qur’an ada yang menyebutkan bahwa nabi Isa yang masih bayi berdialog dengan umat seperti orang dewasa .... nah ayat ini ada di surat apa ?  di surat Al-imron juz ke 3  
Sebutkan Ayatnya kata sang ayah ..
Sayyid Husein dengan fasih dan lancar membacakan suroh itu ...
Para orang-orang yang menghadiri ujian itu semakin penasaran ada yang bertanya berdasarkan ayat Al-Qur’an secara Acak ..
 wahai sayyid, suroh apa yang saya baca ini “  tsumma qila lahum aina ma kuntum tusyrikun ??
 Azzumar kata sayyid sang bocah ajaib itu  dengan tersenyum
juz berapa ?  
8 “..
Apa arti zumaro ?
“ Berbondong –bondong “
Bacalah kembali ayat ini dan lanjutkan
Dengan lancar si sayyid membaca nya ...
Di antara para hadirin ada yang haru menitikan air matanya ada pula yang sibuk membolak balik Al-Qur’an untuk mencocokan apa yang sayyid ucapkan ..
Kembali si sayyid di tanya oleh seorang  hadirin yang ahli komputer ...
            “ di dalam Al-Qur’an terdapat angka 3,4,5dan 6 ...nah surat apa dan ayat berapa itu “ ?
Sayyid Husein membacakan Ayat yang berknaan jumlah para pemuda kahfi yang ada di gua.. berikut arti ayatnya
 Seolah seperti komputer yang canggih sang sayyid menjawab dengan mengutip ayat Qur’an yang berbunyi  artinya “ Nanti ada orang yang akan mengatakan ( jumlah mereka ) adalah 3 orang , yang ke 4 adalah anjingnya ( jumlah mereka )adalah 5 orang yang ke 6 ada  lah anjing nya ( QS , alkahfi : 22)
Mendengar jawaban sang bocah itu sontak hadirin melafadzkan “Masya Allah...lahaula wala quwata ila billa “   dengan serentak

Sang ahli komputer nampak tidak puas dan bertanya lagi ...  Apakah ada ayat lain yang menyebutkan angka selain 3,4,5,6 ? setelah beberapa detik sayyid  menjawab “  
  dengan 5000 malaiakat yang memakai tanda ,
 Itu suroh Al-imron ayat 125
Adakah angka yang lebih dari itu ?seperti 100.000 bahkan di atas nya ?
 Dan kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih “ ( QS as-shofat :147)
Masya Allah teriak jama’ah serentak ...
Nilai yang berhasil di peroleh dari ujian nya adalaah 93. Menurut standar yang di tetapkan universitas itu peraih nilai 60-70 akan di beri sertifikat diploma, 70-80 sarjana kehormataan, 80-90 magister dan di atas 90 di beri gelar doctor .
Orang tua nya tidak mau jika anak nya tersebut di katakana anak ajaib, intinya itu semua adalah proses pendidikan.
Proses pendidikan Al-Qur’an sudah di mulai sejak sayyid masih berada di kandungan orang tuanya memiliki cita – cita yang sama yaitu menghafal Al-Qur’an, maka setelah menikah keduanya langsung action untuk hafalan, dengan tekad tersebut akhirnya 6 tahun setelah pernikahan orang tua nya bisa menyelesaikan hafalan nya lengkap 30 juz. Karena cita – cita tersebut jugalah menjadikan factor pendorong orang tuanya mendirikan kelas – kelas Al-qur’an, sayyid husein sejak kecil selalu di ajak ibunya untuk menghadiri  kelas - kelas Al-qur’an. Namun tak di nanya  bahwa Terrrrrnyaaataaaa ia menyerap pelajaran yang ada pada usia 2 tahun 4 bulan husein sudah menghafal juz ke 30 alias juz amma… wow .. terus terang saya ketika menulis kisah ini untuk blessing news  agak Gregetannnn…. Karena sudah setua ini belum juga hafal Al-baqoroh dan suroh  lainya. Melihat bakat nya ini ortu nya langsung serius mengajarkan Al-Qur’an sampai ia hafal semua Al-qur’an.
            “Demikian lah mereka, artikel ini bukan di tulis untuk agar kita tidak sungguh-sungguh sekolah melainkan sebaliknya, jangan anak kuliah atau sekolahan yang jelas-jelas duduk di bangku formal dan di atur waktu belajarnya, Lemah semangat , Miskin kesungguhan untuk belajar. Melainkan harus sungguh-sungguh lagi seperti orang-orang di atas,_ semuanya adalah cermin kesungguhan, Buya hamka , Ajib rosidi  mereka sungguh-sungguh walau hanya otodidat , Sayyid Husein juga adalah buah kesungguhan orang tua nya , “Manjada Wa jadda “ / Siapa yang bersungguh-sungguh ia akan mendapatkan nya. ( Df/ Blessing News )

Blog, Updated at: 03:50

0 comments:

Post a Comment

https://member.idwebhost.com/aff.php?aff=5263
Dapet Duit Dari Twitter 160x600
Powered by Blogger.

Popular Posts